Unsur-unsur Peta. Sebelum membuat peta, seseorang harus mengenal dan mengetahui terlebih dahulu komponen-komponen dasar yang menjadi kelengkapan suatu peta. Komponen-komponen dasar peta tersebut disebut juga sebagai unsur-unsur peta. Unsur-unsur peta berfungsi untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta. Peta adalah sebuah alat bantu yang berfungsi untuk menunjukan suatu lokasi. Karena itu dibutuhkan rambu-rambu yang tepat agar tidak tersesat. Rambu-rambu itu berbentuk unsur-unsur yang kemudian menjadi syarat kelengkapan dan kesempurnaan sebuah peta. Berikut ini beberapa unsur yang harus ada pada peta, yaitu
Unsur-unsur peta
1. Judul Peta
Judul peta biasanya di tulis dengan hurup besar dan diletakan pada bagian atas peta, baik di tengah, di kanan atau di kiri tidak menjadi masalah. Namun sebaiknya memang di letakan di kanan atas. Judul peta mencerminkan isi dan tipe peta sehingga harus di tulis sejelas mungkin agar pembaca bisa segera mengetahui peta yang akan dibacanya berisi apa dan berjenis apa.
2. Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya di permukaan bumi. Skala dapat ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
- Skala angka (Numeric Scale)
- Skala garis (Line scale)
- Skala verbal (Verb scale)
3. Petunjung arah mata angin
Petunjuk arah mata angin diperlukan untuk mengetahui arah utara, selatan, timur dan barat pada peta. Arah mata angin pada peta di buat sedimikian rupa sehingga pembaca dapat menentukan arah tanpa perlu menduga-duga. Biasanya arah utara menjadi patokan mata angin pada peta. Arah utara pada peta selalunya mengarah ke atas peta. Arah selatan menunjuk ke bawah, arah barat menunjuk ke kiri pembaca dan arah timur searah dengan tangan kanan pembaca. Petunjuk arah mata angin pada peta dapat di gambarkan oleh tanda panah atau simbol kompas yang menunjuk arah utara.
4. Legenda
Legenda adalah keterangan atau arti dari simbol-simbol atau lambang yang digunakan pada peta. Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta. Simbol-simbol tersebut merupakan kunci utama untuk memahani suatu peta. Macam-macam simbol pada peta terbagi menjadi 8, yaitu:
Macam-macam Simbol Peta
- Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
- Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
- Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu
- Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
- Simbol warna, digunakan untuk ketinggian suatu lokasi pada peta yang diukur dari permukaan laut
- Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.
- Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase.
- Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil.
5. Garis Astronomi
Garis astronomi adalah garis khayal yang dibuat untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah pada peta. Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang dapat saling berpotongan di satu titik sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.
6. Inset
Inset adalah peta kecil yang terdapat/disisipan pada peta utama yang berfungsi sebagai petunjuk lokasi daerah yang dipetakan secara lebih detail. Inset dapat menjadi petunjuk suatu lokasi yang penting pada peta. Macam-macam inset antara lain:
- Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
- Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
- Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama
7. Lettering atau Tipe Huruf
Jenis huruf yang digunakan untuk menamai suatu objek pada peta. Seperti nama kota, nama perairan, nama gunung, dll. Cara penamaan objek menggunakan lettering terbagi menjadi 2, yaitu:
- Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: nama kota besar, seperti Surabaya, Jember, dll
- Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: nama perairan, seperti Laut Jawa, Samudra Hindia, dll
8. Garis tepi Peta atau garis bingkai peta
Garis Tepi Peta adalah garis yang berfungsi untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis baik garis bujur maupun garis lintang secara beraturan dan benar pada peta.
9. Sumber dan Tahun pembuatan peta
Sumber dan tahun peta berfungsi untuk mengetahui siapa pembuat peta dan di buat pada tahun berapa. Tahun pembuatan peta harus dicantumkan karena setiap waktu kenampakan dipermukaan bumi akan mengalami perubahan baik karena adanya pembangunan atau dislokasi akibat suatu bencana alam.
nex: Jenis-jenis Peta